Korelasi Hipertensi Pada Persalinan Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (Bblr) di RSUD DR. H. Moch Anshari Saleh Banjarmasin

Main Article Content

Nita Hestiyana
Fakhruddin razy

Abstract

Latar belakang: Hipertensi pada persalinan mempengaruhi 10% semua wanita bersalin diseluruh dunia dan merupakan penyebab penting morbiditas akut berat. Hipertensi pada ibu hamil dapat berlanjut sampai ke masa persalinan yang mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin intrauterin yang tentunya akan berdampak terhadap berat badan lahir sehingga pada ibu dengan tekanan darah tinggi akan lebih tinggi kemungkinan melahirkan dengan BBLR. Data RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin menyatakan tahun 2017 sebanyak 344 orang (11,1%) yang menderita hipertensi dan sebanyak 223 bayi (33,33%) mengalami BBLR.

Tujuan: Mengetahui Korelasi Hipertensi Pada Persalinan dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.

Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan case control. Sampel penelitian menggunakan rasio 1:1 yaitu kasus (BBLR) sebanyak 223 dengan menggunakan teknik pengambilan sampel total sampling dan kontrol (tidak BBLR) sebanyak 223 dengan menggunakan sytematic random sampling. Penelitian ini menggunakan uji chi square.

Hasil: Terdapat  korelasi antara hipertensi pada persalinan dengan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin. Nilai OR 3.027 yang berarti ibu bersalin dengan hipertensi berpeluang 3 kali mengalami BBLR dibandingkan dengan ibu yang tidak hipertensi.

Simpulan: Hasil analisis menunjukkan ada korelasi antara hipertensi pada ibu bersalin dengan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di ruang VK.

Kata kunci :bayi berat lahir rendah, hipertensi, persalinan

 

Hypertension Correlation in Labor With the incidence of Low Birth Weight Babies (LBWB)

in RSUD DR. H. Moch Anshari Saleh Banjarmasin 

 

Abstract

 

Background: Labor hypertension affects 10% of all maternity women worldwide and is an important cause of severe acute morbidity. Hypertension in pregnant women can continue into labor, which results in intrauterine fetal growth disorders which of course will have an impact on birth weight so that women with high blood pressure will be more likely to give birth with LBW. Data from Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin stated that in 2017 there were 344 people (11.1%) who suffered from hypertension and as many as 223 babies (33.33%) had LBW.

Objective: To determine the correlation of hypertension in childbirth with the incidence of low birth weight babies at the Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.

Method: This study uses a case control approach. The study sample used a ratio of 1: 1, namely case (LBW) as much as 223 by using a total sampling and control sampling technique (not LBW) of 223 by using systematic random sampling. This study used the chi square test.

Results: There was a correlation between labor hypertension and the incidence of low birth weight (LBW) in Dr. Hospital. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin. OR value of 3,027 which means that mothers giving birth with hypertension have a 3 times chance of having low birth weight compared to mothers without hypertension.

Conclusion: The results of the analysis show that there is a correlation between hypertension in maternity and the incidence of low birth weight babies in the VK room.

 

Keywords: low birth weight babies, hypertension, labor

Article Details

How to Cite
Hestiyana, N., & razy, F. (2019). Korelasi Hipertensi Pada Persalinan Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (Bblr) di RSUD DR. H. Moch Anshari Saleh Banjarmasin. Proceeding Of Sari Mulia University Midwifery National Seminars, 1(1), 177–187. https://doi.org/10.33859/psmumns.v0i1.40
Section
Articles

References

Agevanofic. M. 2014. Hubungan Hipertensi dalam Kehamilan dengan Berat Bayi Lahir Rendah di RSUD Wates Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta tahun 2014.
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=97509&obyek_id=4. Diakses pada tanggal 20 April 2018.

Depkes. 2015. Kesehatan Dalam Kerangka Sustainable Development Goals (SDGs). Jakarta: Departemen Kesehatan Indonesia.

Julia. 2015. Hubungan Hipertensi dalam Kehamilan dengan Angka Kejasian BBLR di Wilayah Kerja RSUD Indrasari Rengat. http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/endurance/article/view/821 di akses pada tanggal 20 April 2018

Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014. Jakarta : Kemenkes RI; 2015

Manuaba, I .B .G. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: ECG.

Nugroho, T. 2012. Patologi Kebidanan. Jakarta: Nuha Medika
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka

----------------------------------. 2012. Ilmu Kebidanan Edisi 4 cetakan 3. Jakarta: PT Bina Pustaka.

Proverawati, A. 2012. BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Yogyakarta: Nuha Medika.

Purwanto, AD. 2014. Hubungan Antara Umur Kehamilan, Kehamilan Ganda, Hipertensi Dan Anemia Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). https://media.neliti.com/media /publications/94600-ID-none.pdf. [diakses 20 April 2018].

Randa, H. 2016. Hubungan Hipertensi Dalam Kehamilan Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) DI RSUP DR. M. Djamil Padang. [Internet].http://scholar.unand.ac.id/5986/. diakses 20 April 2018

Rasmussen. 2008. History of Fetal Growth Restriction Is More Strongly Associated With Severe Rather Than Milder Pregnancy-Induced Hypertension. AHA Journals 2008;51:1231–1238.

Setiati. 2017. Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) Di Ruang Perawatan Intensif Neonatus RSUD Dr Moewardi Di Surakarta. Jurnal Poltekes Solo V0l 2, No 1.


WHO. 2014. Statistic of low birth weight infants in low and middle income countries. [Internet[. Terseia dalam di http://www.who.int. [Di akses pada tanggal 12 Mei 2018].

Wiknjosastro. 2012. Ilmu Kebidanan Edisi Ketiga Cetakan Keempat. Jakarta: YBPSP.