Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Post Partum Blues Pada Ibu Nifas: Literatur Review

Main Article Content

Yenni Rachman
Susanti Suhartati
Istiqamah Istiqamah

Abstract

ABSTRAK

 

Latar Belakang: Post partum blues merupakan fenomena gunung es yang sulit di deteksi karena masyarakat masih menganggap gangguan psikologis merupakan hal yang biasa setelah melahirkan. Hal ini dapat berdampak negatif pada psikologis ibu kedepannya, karena bila tidak tertangani dengan baik akan berubah menjadi psikosis post partum dan bisa membahayakan nyawa ibu dan bayi. Berdasarkan data dari WHO tahun 2008 prevalensi kejadian post partum blues di dunia 30-75% dan ini berlangsung selama 3-4 hari dan memuncak pada hari ke lima post partum. Sementara di Indonesia pada tahun 2016 prevalensi kejadian post partum blues adalah 50%- 70%. Gejala yang timbul biasanya ibu lebih mudah menangis, cemas, sulit tidur dan cenderung menyalahkan diri sendiri. Tujuan: Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya post partum blues pada ibu nifas.

Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literature dengan menggunakan beberapa sumber yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dan menggunakan rentang tahun 2015-2020.

Hasil: Dari 10 jenis literatur ditemukan, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi post partum blues pada ibu nifas adalah kelelahan pasca persalinan, over sensitivitas, penurunan kepercayaan diri, status kehamilan, dukungan sosial, usia, status pekerjaan, paritas, tingkat pendidikan, stimulasi persalinan dan kepuasan pada pernikahan.

Simpulan: Kepuasan pernikahan dan dukungan sosial dari orang-orang sekitarnya memiliki peranan paling penting dalam meminimalisir dampak gejala post partum blues pada ibu nifas.

Kata Kunci: Ibu Nifas, Post Partum Blues

 

 

ABSTRACT

Background: Post-partum blues is an iceberg phenomenon that is difficult to detect because people still consider psychological disorders to be common after childbirth. This can have a negative impact on the mother's psychology in the future, because if it is not handled properly it will turn into post-partum psychosis and can endanger the lives of both the mother and the baby. Based on data from WHO in 2008 the prevalence of post-partum blues in the world is 30-75% and this lasts for 3-4 days and peaks on the fifth day post-partum. Meanwhile in Indonesia in 2016 the prevalence of post-partum blues incidence was 50% - 70%. Symptoms that arise are usually mothers who cry more easily, are anxious, have trouble sleeping and tend to blame themselves.Objective: To examine research articles related to the factors that influence the occurrence of post-partum blues in postpartum mothers.

Methods: This study used a literature study approach using several selected sources based on predetermined criteria and using the 2015-2020 range.

Results: From the 10 types of literature it was found that the factors that influence the post-partum blues in postpartum mothers are postpartum fatigue, over sensitivity, decreased self-confidence, pregnancy status, social support, age, employment status, parity, level of education, stimulation of labor and satisfaction and marital satisfaction

 Conclusion: Marriage satisfaction and social support from the people around it have the most important role in minimizing the impact of post-partum blues symptoms on postpartum mothers.

Keywords: Postpartum Mother, Postpartum Blues

Article Details

How to Cite
Rachman, Y., Suhartati, S., & Istiqamah, I. (2022). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Post Partum Blues Pada Ibu Nifas: Literatur Review. Proceeding Of Sari Mulia University Midwifery National Seminars, 3(1). https://doi.org/10.33859/psmumns.v3i1.261
Section
Articles

References

Daftar Pustaka


Ambarwati, Retna, E. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika.

Ariesca, R., Helina, S., & Vitriani, O. (2019). Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Postpartum Blues Di Klinik Pratama Wilayah Kerja Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru. Jurnal Proteksi Kesehatan [Internet]. Volume7 No.1. https://jurnal.pkr.ac.id/index.php/JIA/article/view/218. [Diakses pada 7 Oktober 2020]

Girsang, M. B., Novalina, M., Jaji (2015). Pengaruh Psikoedukasi terhadap Tingkat Postpartum Blues Ibu Primipara Berusia Remaja. Jurnal Keperawatan Soedirman [Internet]. Volume 10 No 2. http://jks.fikes.unsoed.ac.id/index.php/jks/article/view/598. [Diakses pada 26 Oktober 2020]

Hidaayah, N. (2015). Hubungan Kesiapan Kehamilan Dengan Kejadian Post Partum Blues Pada Ibu Nifas Di RSIA Prima Husada Sidoarjo. Journal of Health Sciences [Internet]. 8(2), 200-205. http://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/1256748. [Diakses pada 2 Desember 2020]

Hidayati, Y. (2017). Hubungan Usia dan Jenis Persalinan dengan Kejadian Postpartum Blues pada Ibu Post Partum di Wilayah Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul [skripsi]. Yogyakarta: Universitas 'Aisyiyah. http://digilib.unisayogya.ac.id/2554/. [Diakses pada 7 Oktober 2020]

Kumalasari, I., Hendrawati, H. (2019). Faktor Risiko Kejadian Postpartum Blues Di Kota Palembang. Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang [Internet]. 14(2). https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/JPP/article/view/408. [Diakses pada 7 Oktober 2020]

Krisnani, H., Ichsan, P. A. (2018). Pengendalian Sosial Masyarakat Dalam Pencegahan dan Penanganan Perilaku Seks bebas Pada Remaja Akhir Di Desa Cikeruh Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang. SHARE Social Work Journal [Internet]. 8(1). Tersedia pada:http://jurnal.unpad.ac.id/share/article/view/16144. [Diakses pada 30 Januari 2021]

Malalagama, A., Lanka, S. (2018). Lack of Effective Communication by The Staff as a Risk Factor For Postpartum Blues in an Obstetric Unit of Base Hospital in Sri Lanka. Sri Lanka Journal of Psychiatry [Internet]. 9(1), 15-19. https://sljpsyc.sljol.info/articles/abstract/10.4038/sljpsyc.v9i1.8176/. [Diakses pada 10 Oktober 2020]

Maliszewska, K., Swiatkowska-Freund, M., Bidzan, M., & Preis, K. (2016). Relationship, Social Support, and Personality as Psychosocial Determinants of The Risk for Postpartum Blues. Ginekologia Polska [Internet]. 87(6), 442-447. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.go
v/27418222/. [Diakses pada 10 Oktober 2020]

Ningrum, S. P. (2017). Faktor-Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Postpartum Blues. Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi [Internet]. 4(2), 205–218.https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/psy/article/view/1589. [Diakses pada 10 Oktober 2020]

Oktaputrining, D., C., S., & Suroso, S. (2017). Post Partum Blues : Pentingnya Dukungan Sosial Dan Kepuasan Pernikahan Pada Ibu Primipara. Psikodimensia [Internet]. 16(2). Tersedia pada:http://journal.unika.ac.id/index.php/psi/article/view/1217. [Diakses pada 12 Oktober 2020]

Permadi, A. 2019 September 4. Fakta Kasus Ibu Bunuh Bayi Di Bandung, Mengaku Dapat Bisikan Gaib Hingga Ditetapkan Tersangka. Kompas.com. Rubrik Inspirasi [Internet]. https://bandung.kompas.com/read/2019/09/04/12433741/fakta-kasus-ibu-bunuh-bayi-di-bandung-mengaku-dapat-bisikan-gaib-hingga?page=all. [Diakses pada 24 Oktober 2020]

Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan . Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.




Putra, A. 2019 Desember 2. Hormon Kortisol atau Hormon Stres: Definisi, Fungsi dan Cara Mengendalikannya. Sehatq.com. Rubrik Kesehatan Mental [Internet]. https://www.sehatq.com/artikel/definisi-hormon-kortisol-atau-hormon-stres-dan-cara-mengendalikannya. [Diakses pada 28 Januari 2021]

Qiftiyah, M. (2018). Gambaran Faktor-Faktor (Dukungan Keluarga, Pengetahuan, Status Kehamilan dan Jenis Persalinan) Yang Melatarbelakangi Kejadian Post Partum Blues Pada Ibu Nifas Hari ke-7 (Di Polindes Doa Ibu Gesikharjo dan Polindes Teratai Kradenan Palang). Jurnal Kebidanan 10(2),9. https://jurnalkesehatan.unisla.ac.id/index.php/midpro/article/view/75. [Diakses pada 12 Oktober 2020]

Rahmandani, A. (2010). Strategi Penanggulangan (Coping) Pada Ibu Yang Mengalami Postpartum Blues Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Jurnal Psikologi [Internet]. 5(1). Tersedia pada:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/article/view/206 . [Diakses pada 12 Oktober 2020]

Saragih, B., Hapsari, D. E., W, D., Sumarni. (2015). Hubungan Tingkat kelelahan Dengan Post Partum Blues Pada Ibu Postpartum Pasca Gempa di Wilayah Puskesmas Jetis Kabupaten Bantul. Perpustakan UGM [Internet]. Tersedia pada:http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/86536. [Diakses pada 31 Desember 2020]

Soetrisno, S., Respati, S. H., Sulistyowati, S., & Kurniawan, H. (2017). the Impacts of Stimulation in Protracted Labor To Cortisol Levels and Incidence of Post-Partum Blues. Folia Medica Indonesiana [Internet]. 53(1), 7. https://e-journal.unair.ac.id/FMI/article/view/5483 . [Diakses pada 7 Oktober 2020]
Suryani, I., Purba, T. J., Yanti, M. D. (2019). Faktor Psikologis dan Psikososial Yang Mempengaruhi Post Partum Blues Di Ruang Nifas Hibrida RSU Sembiring. Jurnal Penelitian Keperawatan Medik [Internet].Volume 2 Nomor 1. http://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/1838838. [Diakses pada 2 Desember 2020]

Susilawati, B., Dewayani, E. R., Oktaviani, W., & Rahadhian, A. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Post Partum Blues Di RS Akademik Universitas Gadjah Mada. Journal Nursing Care and Biomolecular [Internet]. 5(1), 77–86. http://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/1729860 . [Diakses pada 10 Oktober 2020]

Takács, L., Smolík, F., Mlíková Seidlerová, J., Čepický, P., & Hoskovcová, S. (2016). Poporodní blues - česká adaptace dotazníku „Maternity Blues Questionnaire“ [Postpartum blues - a Czech adaptation of the Maternity Blues Questionnaire]. Ceskagynekologie, 81(5), 355–368.[Internet]. 81(5), 355-368. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27897022/ . [Diakses pada 10 Oktober 2020]

Tindaon, L. R, & Anggeria, E (2018). Efektivitas Konseling Terhadap Post Partum Blues Pada Ibu Primipara. Jurnal Jumantik [Internet]. 3(2), 115–126. http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/kesmas/article/view/1880 . [Diakses pada 10 Oktober 2020]

Tyarini, A. I., Resmi, C. D., (2020). Pengaruh Dukungan Sosial Orang Terdekat dalam Meminimalisir Peristiwa dan Dampak Post Partum Pada Ibu Usia Muda. Jurnal Ilmiah Kesehatan [Internet]. 10(1). https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jik/article/view/1314 . [Diakses pada 26 Oktober 2020]
Yodatama, C. D., Hardiani, S. R., & Sulistyorini, L. (2015). Hubungan bonding attachment dengan resiko terjadinya postpartum blues pada ibu postpartum dengan sectio caesaria di Rumah Sakit Ibu dan Anak ( RSIA ) Srikandi IBI Kabupaten Jember. e-Journal Pustaka Kesehatan [Internet]. 3(2), 327–333. https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPK/article/view/2617 . [Diakses pada 12 Oktober 2020]


Winarni, M. L., Winarni, E., & Ikhlasiah, M. (2017). Pengaruh Dukungan Suami dan Bounding Attachment Dengan Kondisi Psikologi Ibu Post Partum Di RSUD Kabupaten Tangerang Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Bidan [Internet]. 3(2), 1-11. https://core.ac.uk/download/pdf/229590254.pdf. [Diakses pada 28 Januari 2021]


Yolanda, D. (2019). Faktor Determinan Yang Mempengaruhi Kejadian Post Partum Blues Pada Ibu Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Ibuh Kota Payakumbuh. Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan [Internet]. 10(2). https://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id/index.php/dksm/article/view/521 . [Diakses pada 10 Oktober 2020]

Yulizawati, Insani, A. A., Sinta, E. L., & Andriani, F. (2019). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Persalinan. Sidoarjo: Indomedia Pustaka.

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>