E Edukasi Terapi Komplementer JAMU (Jahe dan Madu) Untuk Menurunkan Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2

Authors

  • Muhammad Arief Wijaksono UNISM
  • Dini Rahmayani
  • Angga Irawan
  • Ika Friscila
  • Rian Tasalim

Abstract

Diabetes Melitus adalah penyakit gangguan metabolik yang disebabkan oleh gagalnya organ pankreas dalam memproduksi hormon insulin secara memadai. Diabetes melitus tipe 2 terjadi karena akibat adanya resistensi insulin yang mana sel-sel dalam tubuh tidak mampu merespon sepenuhnya insulin. Berdasarkan Internasional Diabetes Federation, ditemukan 207 juta orang penduduk dunia menderita DM. Jumlah tersebut terus meningkat. Terapi komplementer menjadi salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk menurunkan kadar glukosa darah penderita DM. Jahe memiliki berbagai manfaat terutama bagi kesehatan. Kandungan fenolik membuat tanaman ini memiliki kemampuan untuk menurunkan glukosa darah bagi penderita DM. Madu merupakan salah satu bahan alami yang mengandung banyak nutrisi sehingga dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah. Fruktosa dalam madu dapat meningkatkan penyerapan glukosa hepatik juga sintesis dan penyimpanan glikogen sehingga meningkatkan kontrol glikemik pada penderita DM. Kegiatan pencegahan yang berfokus pada masyarakat dapat dilakukan dengan menambah pengetahuan yaitu dengan pemberian pendidikan kesehatan khususnya tentang terapi komplementer. Dilaksanakan dengan penyuluhan, pengisian kuesioner pre-test dan post-test, tanya-jawab, dan demonstrasi. Didapatkan hasil yang menunjukan adanya perubahan nilai positif pengetahuan masyarakat terkait manfaat terapi JAMU (Jahe dan Madu) untuk menurunkan kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2.

Downloads

Published

2023-01-31

How to Cite

Wijaksono, M. A., Dini Rahmayani, Angga Irawan, Ika Friscila, & Rian Tasalim. (2023). E Edukasi Terapi Komplementer JAMU (Jahe dan Madu) Untuk Menurunkan Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Tangguh, 2(1), 126–130. Retrieved from https://ocs.unism.ac.id/index.php/semnaspkm/article/view/1023