P Pemberdayaan Kader Posyandu Tegalmanggah Kelurahan Tegallega Melalui Keterampilan Pembuatan Yoghurt Berbahan Dasar Kacang Bogor
Abstract
Stunting menjadi salah satu masalah kesehatan Di Indonesia. Saat ini, Indonesia merupakan peringkat kelima kejadian stunting pada balita di dunia. Menurut WHO, batasan prevalensi stunting suatu wilayah sebesar 20%. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes), angka stunting yang terjadi di Indonesia 2018 mencapai 30,8%. Artinya satu dari tiga anak Indonesia mengalami stunting. Pemberdayaan masyarakat desa merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui beberapa kegiatan antara lain peningkatan prakarsa dan swadaya masyarakat, pengembangan usaha ekonomi desa, serta kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menaikkan hasil produksinya. Desa Tegalmanggah yang berada di Kelurahan Tegallega merupakan salah satu desa padat penduduk dengan tingkat kesejahteraan dan produktifitas masyarakat yang rendah. Untuk itu perlu diadakannya upaya pemberdayaan masyarakat untuk mrningkatkan perekonomiannya. Masyarakat yang berpenghasilan rendah dan tidak menentu tersebut digolongkan ke dalam masyarakat non produktif, dan akan dijadikan sebagai mitra untuk diberikan bekal dalam bentuk keterampilan membuat yoghurt berbahan dasar kacang bogor yang berkhasiat untuk pemenuhan gizi dan meningkatkan produktifitas masyarakat, sehingga akan meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga. Mitra yang akan melakukan program ini diprioritaskan wanita dengan usia produktif dan tidak mempunyai keterampilan maupun penghasilan yang tetap, sudah menikah, dan memiliki anak usia balita. Mitra yang akan dilibatkan dari Kader Posyandu Sakura Desa Tegalmanggah Kelurahan Tegallega Kota Bogor. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program ini yaitu 1) Sosialisasi program kegiatan kepada masyarakat Desa Tegalmanggah, 2) Memberikan pelatihan keterampilan pembuatan yoghurt berbahan dasar kacang bogor, 3) Memberikan pelatihan pengemasan dan pelabelan, 4) Monitoring dan evaluasi program melalui pelaksanaan lomba keterampilan membuat minuman yoghurt yang divariasikan dengan berbagai rasa. Adapun kesimpulan dari kegiatan ini yaitu dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga dalam pembuatan yoghurt berbahan dasar kacang Bogor. Pengetahuan dan keterampilan ini juga dapat dilanjutkan menjadi peluang usaha.
