Terapi Suportif Pada Anak Yang Mengalami Thalasemia Mayor: Literature Review

Main Article Content

Chintya Yolanda Wulandari
Zulliati Zulliati
Laurensia Yunita

Abstract

Latar belakang: Thalasemia adalah salah satu penyakit anemia hemolitik secara genetik dari orang tua kepada anak yang diturunkan secara resesif, secara klinis dibedakan atas thalasemia mayor dan minor. Angka kejadian thalasemia sampai saat ini masih tinggi, menurut World Health Organization (WHO) 2018, Hampir (7%) penduduk dunia mempunyai gen thalasemia dan di asia sendiri kejadian tertinggi sampai dengan (40%). Diindonesia sendiri hampir setiap kelahiran 3.000 bayi memiliki keturanan thalasemia, dan didukung dari yayasan thalasemia Indonesia ditahun (2012) 4.896 naik menjadi 9.028 ditahun (2018).


Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis terapi suportif pada anak yang mengalami thalasemia mayor


Mertode: penelitian ini menggunakan The JBI Critical Appraisal Tools untuk mengkaji risiko bias dalam studi dengan tiga database (Googel scholar, DOAJ, dan Pubmed) Sehingga hasil akhir diperoleh 11 artikel untuk digunakan sebagai tinjauan literature yang siap dianalisis.


Hasil : terdapat hubungan dalam penerapan terapi suportif pada anak dangan thalasemia dimana terapi gen pada anak thalasemia sangat efektif dalam menagani ketergantungan dengan transfusi darah dan komsumsi terapi pemberian kalasi besi. Selanjutnya terdapat hubungan signifikan antara kepatuhan konsumsi kalasi besi setelah transfusi darah dengan pertumbuhan anak thalasemia, lalu penerapan suplemen nutrisi makanan dalam bentuk vitamin E menunjukan bahwa asupan protein dan asupan vitamin E berhubungan dengan kadar hemoglobin anak dengan thalasemia.


Simpulan: pemberian terapi suportif pada anak thalasemia memiliki hubungan yang sigfnikan dalam pemberian terapi sehingga peran orang tua juga mampu memberikan pengobatan dengan alternatife pilihan pengobatan yang baik sehingga dapat diterapkan kepada anak yang mengalami thalasemia.


Kata kunci: Kalasi besi, pertumbuhan anak thalasemia, suplemen nutrisi, terapi suportif, thalasemia, thalasemia mayor.


 


Background: Thalassemia is a hemolytic anemia disease genetically from parents to children which is inherited recessively, clinically differentiated into thalassemia major and minor. The incidence of thalassemia is still high, according to the World Health Organization (WHO) 2018, Almost (7%) of the world's population has a thalassemia gene and in Asia itself the highest incidence is up to (40%). In Indonesia alone, almost every 3,000 babies born have thalassemia offspring, and supported by the Indonesian Thalassemia Foundation in (2012), 4,896 rose to 9,028 in (2018).


Objective: This study aims to analyze supportive therapy in children with thalassemia major


Method: this study uses The JBI Critical Appraisal Tools to assess the risk of bias in a study with three databases (Googel scholar, DOAJ, and Pubmed) So that the final results obtained 11 articles to be used as a literature review that is ready to be analyzed.


Results: there is a relationship in the application of supportive therapy in children with thalassemia where gene therapy in children with thalassemia is very effective in treating dependence with blood transfusions and consumption of iron calcification therapy. Furthermore, there is a significant relationship between adherence to iron calcium consumption after blood transfusion with the growth of thalassemia children, then the application of dietary nutritional supplements in the form of vitamin E shows that protein intake and vitamin E intake are associated with hemoglobin levels in children with thalassemia.


Conclusion: the provision of supportive therapy in thalassemia children has a significant relationship in the provision of therapy so that the role of parents is also able to provide treatment with good alternative treatment options so that it can be applied to children with thalassemia.


 


Keywords: Iron calcification, growth of thalassemia children, nutritional supplements, supportive therapy, thalassemia, thalassemia major.


 

Article Details

How to Cite
Wulandari, C. Y., Zulliati, Z., & Yunita, L. (2022). Terapi Suportif Pada Anak Yang Mengalami Thalasemia Mayor: Literature Review. Proceeding Of Sari Mulia University Midwifery National Seminars, 4(1). Retrieved from https://ocs.unism.ac.id/index.php/PROBID/article/view/111
Section
Articles

References

Anggrita Sari, UI Mardiatul, D Ramalida, 2015. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Bogor: In Media

Apriyani, Yosi, Sumarni S. 2013. Analisa Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Mioma Uteri di RSUD dr. Adhyatma Semarang Jurnal Kebidanan. 2(5), 36-46. Retrieved from https://doi.org/10.31983/jkb.v2i5.105

AmrinaOctaviana, R. Pranajaya. 2014. Usia dan Paritas dengan kejadian Mioma Uteri. Jurnal keperawatan, volume X(2),209-214. Retrieved from http://dx.doi.org/10.26630/jkep.v10i2.266

Annisa anggriani marwin. 2017. Hubungan Indeks massa Tubuh dan Paritas dengan kejadian Mioma Uteri di RSUP. Dr. M. Djamil Padang tahun 2017. http://scholar.unand.ac.id/id/eprint/43871

Artifasari. 2014. Gambaran angka kejadian mioma uteri berdasarkan umur dan parietasi di RSUD. Teriawarukelas B kabupaten Bone tahun 2011-2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis 4(4), 508-510. Retrieved from http://ejournal.stikesnh.ac.id/index.php/jikd/article/view/670

Army Novitasari, Gangsar Indah Lestari, Martini Fairus. 2018. Faktor Usia Ibu dan Paritas Meningkatkan Kejadian Mioma Uteri. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai11(1), 21-27.Retrieved from http://dx.doi.org/10.26630/jkm.v11i1.1766

A. Ulfa Fatmasanti. 2018. Faktor yang berhubungan dengan kejadian mioma uteridi Rumah sakit ibu dan anak siti fatimahmakssar. Jurnal Ilmiah KesehatanDiagnosis12(3), 334-338. Retrieved from : http://www.ejournal.stikesnh.ac.id/index.php/jikd/article/view/334

Departemen Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2016

dr. Nany Nita, Sp.OG. 2018. Analisa faktor yang memengaruhi terjadinya mioma uteri di RSUD pare kabupaten kediri tahun 2018. Jave health jounal6(2), 1-10.

Fatmawati Amir, Fitriyani Syarif, OktaviaIrvinian S, 2019. Hubungan paritas, indeks masa tubuh (IMT), umur dan menarche dengan kejadinan mioma uteri di RSUD Labuang Baji Makassar Tahun 2019. Jurnal Kesehatan Delima Pelamo. 3(1) 1-17.Retrievedfrom: https://doi.org/10.37337/jkdp.v3i1.118

Fajriyanti Ramadhan, Muhammad Arsyad Rahman, Erni Kadir. 2018. Kejadian mioma uteri. Journal Health Community Empowerment I (2). Tersedia pada https://scholar.googel.co.id. [Diakses7 Januari 2020]

Hana Arifint. 2019. Karakteristik Penderita Mioma Uteri di RSUP. Dr. R. D. Kandou Manado. JurnalMedik dan Rahabilitasi(JMR),1(3), 1-6. https://ejou rnal.unsrat.ac.id/index.php/jmr/article/view/22540

IkaMaret Tania, RetnoNurhayati, Sudalhar, 2017. Hubungan antara usia Menarche dan Paritas dengan kejadian Mioma Uterus pada ibu di Poli Kandungan Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro tahun 2017. Jurnal Hospital Science(2019). 20-27http://e-journal.stikesmuhbojonegoro.ac.id/index.php/JHS/article/view/134>.

Ivani Laning, Imelda Manurung, Amelia Sir. 2019. Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian penyakit mioma uteri. Journal of Community Health e-ISSN 2685-24381(03),95-102Retrieved from https://doi.org/10.35508/ljch.v1i3.2174

Meiriyanti Delina Novitasary, Nelyy Mayulu, Shirley E.S Kawengian. 2013. Hubungan antara aktivitas Fisik dengan Obesitas pada wanita usia subur peserta jam kesmas dipuskesmas wawonasa kecamatan sinki manado. Jurnal e-Biomadik (eBM), 1(2) . Retrieved from https://doi.org/10.35790/ebm.1.2.2013.3255

Mariah Ulfah. 2017. Pengaruh indeks massa tubuh, usia menarche dan status menstruasi terhadap mioma uteri. Jurnal Ilmiah Kebidanan8(2), 22-31.

Novita Rudiyanyi, RiyantiImron. 2017. Hubunganusia menarche dan paritasdenganmioma uteri. Jurnal Ilmiah Keperawatn saibetik 12(2),233-239. Retrieved from http://dx.doi.org/10.26630/jkep.v12i2.604

Nining Sulistyowati, Agus Lina. 2019. Hubungan faktor risiko dengan kejadian mioma uteri di RSUD raja ahmat tabib provinsi kepulauan riau dan RS-BLUD kota tanjung pinang tahun 2018. JurnalCakrawalaKesehatanX(01), 18-27.

Prasanti Adriani. 2018. Analisis regresi faktor resiko kejadian mioma uteri di RSUD dr. R. Goeteng Tarunadibrata Purbalingga. Indonesian Journal of Nursing Research1(1),http://jurnal.unw.ac.id/index.php/ijnr

Kursih Sulastriningsih. 2017. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian mioma uteri pada wanita di RSUD Pasar Rebo Tahun 2017.Journal Educational of Nursing (JEN)2(1), 110-125. https://doi.org/10.37430/jen.v2i1.16

Rudiyanyi N, Imron R. 2017. Hubungan usia menarche dan paritas dengan mioma uteri. Jurnal Ilmiah Keperawatn saibetik 12 (2), 233-239.Retrieved from http://dx.doi.org/10.26630/jkep.v12i2.604

Rukiyah, Ai Yeyeh& Lia Yulianti. 2012. Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan). Jakarta: Trans Info Media.

Rasella Kurniaty, Sunarsih. 2018. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian mioma uteri di RSUD DR. H Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2016. Jurnal Kebidanan4(3), 100-105. Retrieved from http://www.ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kebidanan/article/viewFile/660/602

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 > >>