PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DENGAN INDUKSI PERSALINAN DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

Authors

  • Niken Fitriani Anugrah a:1:{s:5:"en_US";s:23:"Universitas Sari Mulia ";}
  • Istiqamah Istiqamah Universitas Sari Mulia
  • Frani Mariana Universitas Sari Mulia
  • Zulliati Zulliati Universitas Sari Mulia

Keywords:

induksi persalinan, kompres hangat, nyeri persalinan

Abstract

Latar Belakang: Faktor fisik yang dapat meningkatkan rasa nyeri persalinan adalah penggunaan induksi, yang disinyalir dua kali lipat dari kontaksi persalinan normal. Data WHO dari 2007 hingga 2012, insiden induksi persalinan melebihi 2 kali lipat dari 9,5% menjadi 22,5%. Survei awal yang telah dilakukan di Ruang PONEK RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin didapatkan dari 9 orang ibu dengan Induksi semua mengalami nyeri berat. Nyeri persalinan dapat menimbulkan berbagai dampak bagi ibu ataupun janin, sehingga diperlukan pengendalian rasa nyeri dan sebagai bentuk salah satu asuhan sayang ibu terhadap ibu bersalin. Metode non farmakologi yang dapat digunakan sebagai penatalaksanaan nyeri berupa kompres hangat.

Tujuan: Menganalisa perbedaan intensitas nyeri kala I fase aktif dengan induksi persalinan sebelum dan setelah pemberian kompres hangat.

Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan Pre Eksperiment dengan desain One Group Pretest Posttest. Pengambilan sampel ini menggunakan teknik accidental sampling, dengan jumlah sampel minimum sebanyak 30 ibu bersalin dengan induksi. Data penelitian diambil dengan menggunakan lembar observasi intensitas nyeri persalinan yang diukur dengan perpaduan Skala Wajah Wong Baker dan Skala Nyeri Numerik (NRS), kemudian data dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon

Hasil: Intensitas nyeri persalinan sebelum diberikan kompres hangat mayoritas adalah dengan nyeri berat 93,3% dan setelah diberikan kompres hangat mayoritas adalah dengan nyeri sedang (83,3%), analisis bivariat berdasarkan uji Wilcoxon diperoleh nilai p value sebesar 0,000 (< 0,05) Ho ditolak.

Simpulan: Terdapat pengaruh kompres hangat terhadap intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif dengan induksi persalinan.

References

Afritayeni, A. (2017). Hubungan umur, paritas dan pendamping persalinan dengan intensitas nyeri persalinan kala I. Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan, 2(2), 178–185.

AW, G. A. P., Kemara, P., & Megadhana, I. W. (n.d.). Misoprostol Untuk Induksi Persalinan Pada Kehamilan Aterm.

Ayu, N. G., & Supliyani, E. (2019). Karakteristik Ibu Bersalin Kaitannya Dengan Intensitas Nyeri Persalinan Kala 1 Di Kota Bogor. Jurnal Kebidanan Malahayati, 3(4).

Bracken, H., Lightly, K., Mundle, S., Kerr, R., Faragher, B., Easterling, T., Leigh, S., Turner, M., Alfirevic, Z., Winikoff, B., & Weeks, A. (2021). Oral Misoprostol alone versus oral misoprostol followed by oxytocin for labour induction in women with hypertension in pregnancy (MOLI): protocol for a randomised controlled trial. BMC Pregnancy and Childbirth, 21(1), 537. https://doi.org/10.1186/s12884-021-04009-8

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan. (2022). Jumlah Bayi Lahir, Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), BBLR dirujuk, dan bergizi kurang menurut kabupaten/kota. https://data.kalselprov.go.id/dataset/data/1461/

Irawati, I., Muliani, M., & Arsyad, G. (2019). Pengaruh Pemberian Kompres Hangat terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan pada Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif. Jurnal Bidan Cerdas, 2(1), 46–53.

Jumrah, S. (2022). Edukasi Maternal Mental Health. Cv. Azka Pustaka.

Mapper, W. (2022). People_TotalBirths_2022(1).

Musyaffa, G., Wijayanegara, H., & Rachmawati, M. (2018). Perbandingan Tingkat Nyeri Ibu Bersalin Yang Diberikan Drip Oksitosin Dengan Yang Tidak Diberikan Drip Oksitosin. 2460-657X. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.29313/kedokteran.v0i0.1367

Nufra, Y. A., & Azimar, A. (2019). Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap Penurunan Rasa Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di Bidan Praktek Mandiri Yulia Fonna SKM Desa Lipah Rayeuk Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen Tahun 2019. JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE, 5(2), 362–372. https://doi.org/10.33143/jhtm.v5i2.481

Nursafitri, I. A. (2022). Pengaruh Pemberian Terapi Non Farmakologi terhadap Nyeri Persalinan. Jurnal Kebidanan, 12(1), 81–92.

Oktarina, M. (2015). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Deepublish.

Pakarti, R. A., & Dewi, A. P. S. (2019). Penerapan Back Massage Menggunakan Jasmine Oil untuk Mengurangi Kecemasan Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif. The 10th University Research Colloqium, 320–326.

Rizaty, M. A. (2022). BPS: Jumlah Penduduk Indonesia Sebanyak 275,77 Juta pada 2022.

Rizkiya, M. W. (2018). Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Intesitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Di BPM Kota Palembang Tahun 2018. In Poltekkes Kemenkes Palembang.

Solati. (2019). Pengaruh Kombinasi Counter Pressure Dan Massage Effleurage Terhadap Intensitas Nyeri Pada Induksi Persalinan. Poltekkes Kemenkes Semarang.

Sulikah, Usnawati, N., N.Surtinah, & Sumaningsih, R. (2019). Modul Ajar Kebidanan Asuhan Persalinan dan BBL.

Ulya, S. A. (2018). Efektivitas Kompres Hangat Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan Pada Primigravida Dan Multigravida Di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Jakarta Utara. Politeknik Kesehatan Jakarta III.

WHO. (2018). WHO recommendations: Induction of labour at or beyond term. In WHO recommendations: Induction of labour at or beyond term.

Yanuarini, T. A., Kristianti, S., & Sari, E. L. A. (2022). Karakteristik Ibu Dalam Keberhasilan Induksi Persalinan Oksitosin Drip. Jurnal Wiyata: Penelitian Sains Dan Kesehatan, 9(1), 1–7.

Yulizawati. (2019). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Persalinan. Indomedia Pustaka.

Published

2024-01-09

How to Cite

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DENGAN INDUKSI PERSALINAN DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN. (2024). Proceeding Of Sari Mulia University Midwifery National Seminars, 5(1). https://ocs.unism.ac.id/index.php/PROBID/article/view/1168