PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA MELALUI EDUKASI KESEHATAN TENTANG PENYAKIT THALASSEMIA

Authors

  • Malisa Ariani Universitas Sari Mulia
  • Umi Hanik Fetriyah Universitas Sari Mulia
  • Paul Joae Brett Nito Universitas Sari Mulia

Keywords:

Edukasi Kesehatan, Thalassemia, Remaja

Abstract

Thalasemia merupakan penyakit kelainan darah yang diturunkan dari keluarga. Thalasemia ditandai oleh rusaknya hemoglobin karena adanya mutasi genetik sehingga mengakibatkan kekurangan atau penurunan produksi hemoglobin dalam tubuh. WHO (2012) mencatat kurang lebih 7% dari penduduk di dunia memiliki gen thalasemia dimana angka kejadian tertinggi sebesar 40% kasusnya yaitu di Asia. Usia remaja memungkinkan seseorang akan menikah dan mempunyai keturunan. Maka penting bagi remaja diberikan edukasi kesehatan tentang thalasemia sebagai upaya pencegahan sebelum melakukan pernikahan. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan mengadakan 2 kali edukasi kesehatan secara online melalui live streaming di instagram dan zoom meeting pada remaja dalam 2 waktu berbeda kemudian dilakukan evaluasi setiap kegiatan. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini, terjadi peningkatan pengetahuan remaja tentang thalasemia sebelum dan setelah diberikan edukasi serta banyak peserta yang antusias bertanya. Kesimpulan, pentingnya diadakan edukasi kesehatan terkait thalasemia ini sebagai upaya agar remaja memahami dan bisa melakukan deteksi dini sebelum menikah sehingga tidak ada turunan yang memiliki penyakit thalasemia ini.

Author Biographies

Malisa Ariani, Universitas Sari Mulia

Keperawatan Anak

Umi Hanik Fetriyah, Universitas Sari Mulia

Keperawatan Anak

Paul Joae Brett Nito, Universitas Sari Mulia

Keperawatan Anak

References

1. Andinisari, S. and Hutabarat, J. O. N. (2019) Hari Talasemia Sedunia 2019 : Putuskan Mata Rantai Talasemia Mayor, http://p2ptm.kemkes.go.id. Available at: http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/hari-talasemia-sedunia-2019-putuskan-mata-rantai-talasemia-mayor (Accessed: 14 January 2022).
2. Aulia (2017) Pengendalian Penyakit Thalassemia, http://p2ptm.kemkes.go.id. Available at: http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/subdit-penyakit-kanker-dan-kelainan-darah/pengendalian-penyakit-thalassemia (Accessed: 14 January 2022).
3. Cousens, N. E. et al. (2010) ‘Carrier screening for Beta-thalassaemia: A review of international practice’, European Journal of Human Genetics, 18(10), pp. 1077–1083. doi: 10.1038/ejhg.2010.90.
4. Grentina (2016) Mengenal Thalasemia, www.idai.or.id. Available at: https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mengenal-thalasemia (Accessed: 14 January 2022).
5. KemenKes (2018) Keputusan Menteri Kesehatan RI tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Thalasemia.
6. P2PTM (2017) Profil Penyakit Tidak Menular Tahun 2016. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
7. Rujito, L. (2019) Talasemia: Genetik Dasar dan Pengelolaan Terkini. Jawa Tengah: UNSOED Press.
8. Suryawan, N. (2019) ‘Efektivitas Penyuluhan Pencegahan Thalassemia di SMPN 1 dan SMPN 2 Tempuran Kabupaten Karawang’, Dharmakarya, 8(1), p. 53. doi: 10.24198/dharmakarya.v8i1.19820.
9. Wong, L. P., George, E. and Tan, J.-A. M. A. (2011) ‘Public perceptions and attitudes toward thalassaemia: Influencing factors in a multi-racial population’, BMC Public Health, 11:193, pp. 1–9. doi: 10.1186/1471-2458-11-193.

Downloads

Published

2022-02-07

How to Cite

Ariani, M., Fetriyah, U. H., & Nito, P. J. B. (2022). PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA MELALUI EDUKASI KESEHATAN TENTANG PENYAKIT THALASSEMIA. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Tangguh, 1(1), 183–191. Retrieved from https://ocs.unism.ac.id/index.php/semnaspkm/article/view/780

Most read articles by the same author(s)