IMPLEMENTASI KEBUTUHAN GIZI SPESIFIK PADA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN (HPK) UNTUK MENCEGAH STUNTING DI POSYANDU RINDANG KENARI 2

Authors

  • Novita Dewi Iswandari Universitas Sari Mulia
  • Fitri Yuliana Universitas Sari Mulia
  • Novalia Widya Ningrum Universitas Sari Mulia

Keywords:

Implementasi Kebutuhan Gizi Spesifik, 1000 HPK, Stunting

Abstract

Masalah balita pendek menggambarkan adanya masalah gizi kronis, yang dipengaruhi oleh kondisi ibu/calon ibu, masa janin, dan masa bayi/balita, termasuk penyakit yang diderita selama masa balita oleh karena itu, upaya perbaikan harus meliputi upaya mencegah dan mengurangi gangguan secara langsung dan tidak langsung. Prevalensi balita pendek mengalami peningkatan dari tahun 2016 yaitu 27,5% menjadi 29,6% pada tahun 2017 sehingga stunting merupakan salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs) yang memiliki target menurunkan angka stunting hingga 40% pada tahun 2025. Upaya intervensi gizi spesifik untuk balita pendek difokuskan pada kelompok 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu ibu hamil, ibu menyusui dan Anak 0-23 bulan karena penanggulangan balita pendek yang paling efektif di lakukan pada 1.000 HPK. Upaya perbaikan  melalui intervensi gizi spesifik hanya mampu berkontribusi 30 %,sedangkan 70% nya  merupakan  kontribusi  intervensi  gizi  sensitive  yang  melibatkan berbagai sector seperti ketahanan pangan, ketersediaan air bersih dan sanitasi, penanggulangan kemiskinan, pendidikan social. Metode yang di lakukan dalam PKM ini yaitu melakukan survei tentang kondisi tumbuh kembang, memberikan informasi tentang stimulasi tumbuh kembang balita dan memberikan pelatihan dalam pengukuran berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala. Hasil kegiatan PKM ini dapat memberikan gambaran pengetahuan tentang penting nya asupan gizi yang optimal untuk pencegahan stunting melalui pemahaman ornag tua dan keluarga dalam memberikan pola asuh, asih dan asah

References

{1} Kemenkes RI, 2016. Infodatin: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. ISSN 2442 7659. http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/situasi-balita-pendek-2016.pdf. diakses tanggal 21 Maret 2019.

{2} Kemenkes RI, 2018. Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia: Pusat Data Informasi.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia: Semester I 2018. ISSN 2088 – 270 X. http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/buletin/Buletin-Stunting-2018.pdf. diakses tanggal 28 Maret 2019.

{3} Budiastutik, I., & Rahfiludin, M. Z. (2019). Faktor Risiko Stunting pada anak di Negara Berkembang Risk Factors of Child Stunting in Developing Countries, 122–126. https://doi.org/10.2473/amnt.v3i3.2019.122-129

{4} Djalaluddin, N. A. (2019). Penyuluhan Mengenal Stunting dan Efeknya pada Pertumbuhan Anak, 1, 2622–2624.

{5} Rahayu, Atikah (2018). Buku Ajar Gizi 1000 Hari Pertama Kehidupan. Yogyakarta : CV Mine

{6} Susilaningrum, Nursalam , Utami .2013.Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak Edisi 2, Salemba Medika : Jakarta

Downloads

Published

2022-02-07

How to Cite

Iswandari, N. D., Yuliana, F., & Ningrum, N. W. (2022). IMPLEMENTASI KEBUTUHAN GIZI SPESIFIK PADA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN (HPK) UNTUK MENCEGAH STUNTING DI POSYANDU RINDANG KENARI 2. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Tangguh, 1(1), 211–218. Retrieved from https://ocs.unism.ac.id/index.php/semnaspkm/article/view/784

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>