N NUTRI-PLAY: PROGRAM INTERVENSI GIZI MELALUI PRODUK NUTRASEUTIKAL DAN PLAY-THERAPY DALAM MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK STUNTING DI SUNGAI RANGAS ULU
NUTRI-PLAY: NUTRITIONAL INTERVENTION PROGRAM THROUGH NUTRACEUTICAL PRODUCTS AND PLAY-THERAPY IN IMPROVING COGNITIVE DEVELOPMENT OF STUNTED CHILDREN IN SUNGAI RANGAS ULU
Kata Kunci:
Nutri-Play, Nutraseutikal, Play-Therapy, StuntingAbstrak
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan kronis pada anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Kondisi tersebut dapat berdampak terhadap perkembangan kognitif, motorik, verbal, peningkatan penyakit, serta berpotensi meningkatkan morbiditas dan menurunkan produktivitas ekonomi. Desa Sungai Rangas Ulu merupakan salah satu daerah dengan tingkat stunting yang cukup tinggi, yaitu sebesar 30,5%. Program ini bertujuan untuk mengintervensi gizi pada anak melalui produk nutraseutikal dan meningkatkan perkembangan kognitif anak stunting melalui terapi bermain (play-therapy) di Desa Sungai Rangas Ulu. Permasalahan utama yang diidentifikasi adalah tingginya prevalensi stunting di wilayah Kabupaten Banjar khususnya masyarakat pinggiran sungai di Desa Sungai Rangas Ulu yang sering terdampak bencana banjir, sehingga hal ini juga berdampak pada status kesehatan dan pemenuhan gizi dalam keluarga. Bencana banjir juga membuat akses pihak puskesmas menjadi terhambat dalam upaya promosi kesehatan dan identifikasi kejadian stunting di wilayah tersebut. Metode yang digunakan dalam program ini meliputi pembuatan produk nutraseutikal, yaitu makanan atau suplemen bergizi yang diformulasikan secara khusus dari kekayaan lokal ubi ungu (Ipomoea batatas L.) untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Selain itu, program ini juga melibatkan pendekatan terapi bermain (play-therapy) berupa permainan edukasi ular tangga raksasa dan permainan congklak tradisional yang dimodifikasi berisi pertanyaan, tantangan, dan pernyataan mengenai pencegahan stunting dan perilaku hidup bersih sehat untuk merangsang perkembangan kognitif anak melalui berbagai aktivitas yang menyenangkan dan edukatif. Dengan kombinasi kedua pendekatan ini, diharapkan anak-anak tidak hanya tumbuh secara fisik tetapi juga berkembang secara kognitif dan sosial. Hasilnya menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam perkembangan anak dan pengetahuan orang tua mengenai pentingnya kebutuhan nutrisi dan perkembangan kognitif anak. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa program “Nutri-Play” sangat penting untuk menangani dan mengurangi masalah stunting di masyarakat.
Referensi
Rahmadhita, K. (2020). Permasalahan Stunting dan Pencegahannya. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 225–229. https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.253
Latifa Suhada Nisa. 2018. Kebijakan Penanggulangan Stunting di Indonesia. Jurnal Kebijakan Pembangunan, 13(2), 173–179.
Provinsi Kalimantan Selatan. 2022. Laporan Pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting. Kalimantan Selatan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2022. Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022. Kemenkes RI, 1–14. Retrieved from https://www.litbang.kemkes.go.id/buku-saku-hasilstudi-status-gizi-indonesia-ssgi-tahun-2021/
Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar. 2023. Profil Kecamatan Martapura Barat. Banjar: BPS Kabupaten Banjar.
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. (2023). Profil Desa dan Kelurahan (Prodeskel). Jakarta: Kemendagri.
UNICEF. (2021). Southeast Asia Regional Report on Maternal Nutrition and Complementary Feeding. Bangkok.
Izzuddin, A. (2021). Upaya Mengembangkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Melalui Media Pembelajaran Sains. Edisi, 3(3), 542-557.