E Edukasi Dan Pelatihan Pijat Oksitosin Dan Oketani Dalam Peningkatan Asi Ekslusif Di Desa Belangian

Penulis

  • Kristina Yuniarti Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
  • Ruslinawati Ruslinawati Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
  • Yenny Okvitasari Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
  • Rida Millati Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
  • Syifa Salsabila Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
  • Rufaida Rufaida Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
  • Rina Aisyah Septia Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Kata Kunci:

Edukasi, Oksitosin, Oketani, Pelatihan

Abstrak

Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan pertama yang diberikan kepada bayi yang baru lahir dari usia 0 usia 6 bulan, atau sering disebut dengan istilah ASI eksklusif yang memiliki banyak manfaat yang sangat besar (WHO, 2021). Menurut laporan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017, Cakupan pemberian ASI secara eksklusif di Indonesia menunjukkan peningkatan dari tahun 2019 mencakup 66,69%, tahun 2020 mencakup 69,62 dan pada tahun 2021 mencakup 71,58%, sedangkan di Provinsi Kalimantan Selatan cakupan pemberian ASI eksklusif pada 3 tahun terakhir adalah 65,97% (tahun 2019), 63,55% (tahun 2020) dan 60,27% (tahun 2021). Riset Kesehatan dasar 2021, menyebutkan hanya 52,5 % atau setengah dari 2,7 juta bayi yang mendapat ASI ekslusif selama 6 bulan di Indonesia.Angka ASI ekslusif ini menurun 12 % dari capaian di 2019, artinya semakin banyak bayi yang tidak mengkonsumsi ASI selama 6 bulan pertama setelah kelahirannya. Angka inisiasi menyusui dini (IMD) juga turun dari 58, 2 % pada tahun 2019 menjadi 48,6 % pada tahun 2021, berdasarkan WHO. Tujuan kegiatan  yaitu memberikan edukasi dan pelatihan pijat oksitosin dan oketani dalam peningkatan ASI ekslusif di desa belangian , metode yang digunakan dengan ceramah dan tanya jawab dan praktik secara langsung. Pengabdian kepada masyarakat akan dilaksanakan secara langsung kepada kepada kader Kesehatan yang bertugas di desa belangian serta perwakilan dari ibu ibu menyusui yang ada di wilayah desa belangian dengan alur pemberian kuesioner sebelum pemberian materi, peragaan, diskusi dan tanya jawab, serta pembagian kuesioner setelah pemberian materi dengan tujuan mengetahui adanya perbedaan pengetahuan,  perubahan sikap dan keterampilan sebelum pemberian materi dan setelah pemberian materi. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan melihat perbandingan hasil kuesioner pre dan posttest dengan jumlah 15 pertanyaan

Referensi

Mangesi, L., & Zakarija Grkovic, I. (2016). Treatments for breast engorgement during lactation. Cochrane Database of Systematic Reviews,

O’Brien, J.A. dan. J.M. Marakas. 2011. Management Information Systems. Edisi 10. McGraw-Hill. New York-USA.

Machmudah. (2017). Sukses menyusui dengan pijat oketani. Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat.

Machmudah, N. K. (2014). Produksi ASI Ibu Post Secsio Sesarea Dengan Pijat Oketani dan Oksitosin . 248 Jurnal Ners Vol. 1 April 2014, 104-110.

Machmudah, Nikmatul Khayati. (2014). Produksi Asi Ibu Post Secsio Sesarea Dengan Pijat Oketani dan Oksitosin. Jurnal Ners Vol. 1 April 2014: 104-110.

Diterbitkan

2024-02-13

Cara Mengutip

Kristina Yuniarti, Ruslinawati, R., Okvitasari , Y., Millati, R., Salsabila, S., Rufaida, R., & Septia , R. A. (2024). E Edukasi Dan Pelatihan Pijat Oksitosin Dan Oketani Dalam Peningkatan Asi Ekslusif Di Desa Belangian. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Tangguh, 3(1), 72–78. Diambil dari https://ocs.unism.ac.id/index.php/semnaspkm/article/view/1189