C "Cidal Kayang" (Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Oleh Kader Ambakiang) Di Desa Ambakiang Wilayah Kerja Puskesmas Awayan Balangan

Penulis

  • Sri Ana Megawati Sari Mulia University
  • Siti Noor Hasanah Sari Mulia University

Kata Kunci:

Peran Kader, Imunisasi Dasar Lengkap

Abstrak

Pendahuluan : Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Awayan Kabupaten Balangan didapatkan bahwa cakupan Imunisasi di Puskesmas Awayan untuk tahun 2023 sampai bulan Oktober adalah 53,46% dengan jumlah desa 23 dan desa yang paling rendah cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) adalah desa Ambakiang dengan jumlah bayi tahun 2023 yaitu 14 orang dan yang telah diberi imunisasi dasar lengkap berjumlah 5 orang (22,22%). Masih tingginya jumlah bayi yang tidak diimunisasi dan tidak mendapat imunisasi dasar lengkap karena ditemukan adanya penolakan untuk memberikan imunisasi dasar baik Sebagian maupun secara lengkap pada bayi diwilayah kerja puskesmas Awayan. Hasil Riskesdes tahun 2022 menyebutkan alasan tidak memberikan imunisasi pada bayi disebabkan karena takut anak menjadi panas (28,8%), keluarga tidak mengijinkan (26,3%), sibuk (21,9%), anak sering sakit (6,8%) dan tidak tahu jadwal serta tempat imunisasi (6,7%).Tujuan : Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu dilakukan mudwifery  project melalui program "CIDAL KAYANG”  (Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Oleh Kader Ambakiang) Di desa Ambakiang Wilayah Kerja Puskesmas Awayan Balangan sebagai bentuk upaya untuk memfasilitasi permasalahan Imunisasi Dasar tidak lengkap di wilayah kerja Puskesmas Awayan. Metode : Metode midwifery project CIDAL KAYANG ini berupa penyuluhan tentang pentingnya imunsiasi dasar lengkap kepada anak usia 0-24 bulan dan peran kader yang harus dikuatkan dalam melakukan pendekadan dalam menginformasikan pentingnya imunisasi dasar lengkap di Desa ambakiang wilayah kerja Puskesmas Awayan Balangan. Hasil : Hasil pre-test menujukkan bahwa dari 14 Responden nilai rata-rata saat dilakukannya Pre Test didapatkan dengan nilai 60 Setelah diberikan materi maka hasil post-test didapatkan adanya peningkatan dengan nilai rata-rata 90

Referensi

Ranuh, Suyitno, H. & S, S. R. Imunisasi Upaya Pencegahan Primer: Pedoman Imunisasi di Indonesia. (Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2019).

Departemen Kesehatan Kota Yogyakarta. Profil Kesehatan Kota Yogyakarta (Data Tahun 2019). (Departemen Kesehatan Kota Yogyakarta, 2015).

World Health Organization. GIVS : Global Immunization Vision and Strategy : An Introduction to The Global Immunization Vision and Strategy. (World Health Organization, 2008).Momomuat, S., Ismanto, A. Y. & Kundre, R. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Pentingnya Imunisasi Campak dengan Kepatuhan Melaksanakan Imunisasi di Puskesmas Kawangkon. Jurnal Keperawatan 2, (2014).

Ditjen P2P. Petunjuk Teknis Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR).Kemenkes RI, 2016).

WHO. Status Campak dan Rubella saat ini di Indonesia. http://www.searo.who.int/in donesia/topics/immunization/m r_measles_ status.pdf?ua=1 (2017).

Senewe. Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Ibu dalam Pemberian Imunisasi Dasar di Puskesmas Tongkaina Kecamatan Bunaken Kota Madya Manado. Jurnal Keperawatan 5, 1 (2017).

Garaha. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dan Status Ekonomi dengan Kelengkapan Imunisasi Wajib pada Anak Usia 0-12 Bulan di Puskesmas Sawah. Majority 4 (2015).

Triana. Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi tahun 2015. Kesehatanan Masyarakat Andalas 10, 123– 135 (2015).

Kemenkes RI. Imunisasi Rutin pada Anak Selama Pandemi COVID-19 di Indonesia : Persepsi Orang tua dan Pengasuh. (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020).

Puji, I. A., Damayanti, F. N. & Mustika, D. Hubungan Persepsi dan Perilaku Ibu terhadap Imunisasi Tambahan pada Bayi (Usia 2 Bulan-12 Bulan). Jurnal Ilmiah Kebidanan 2, 51–59 (2014).

Diterbitkan

2024-02-10

Cara Mengutip

Megawati, S. A., & Hasanah, S. N. (2024). C "Cidal Kayang" (Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Oleh Kader Ambakiang) Di Desa Ambakiang Wilayah Kerja Puskesmas Awayan Balangan. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Tangguh, 3(1), 507–513. Diambil dari https://ocs.unism.ac.id/index.php/semnaspkm/article/view/1333